Selama berabad-abad, kain tenun telah menjadi bagian penting dalam kehidupan suku Batak Toba. Lebih dari sekadar bahan pakaian dalam upacara adat dan karya seni, kain tenun Toba adalah simbol identitas, status, kekayaan, dan kebanggaan masyarakat Toba. Tenun Toba dikenal dengan motif dan warna-warna cerah yang terinspirasi alam, kehidupan sehari-hari, dan mitologi suku Batak.
Sentra penghasil kain tenun Toba tersebar di berbagai tempat di Sumatra Utara. Salah satunya adalah Pulau Samosir di Danau Toba di mana penduduknya menghasilkan kain tenun secara tradisional sebagai mata pencaharian mereka. Wisatawan yang mengunjungi Samosir dapat mengamati proses pembuatan dan membeli kain tenun Toba secara langsung.
Selain itu, Balige, Sumatera Utara, juga terkenal sebagai daerah penghasil tenun Toba. Di pasar tradisional Balige, wisatawan dapat menemukan banyak koleksi tenun dan berinteraksi dengan para perajin. Begitu juga di Porsea, di sekitar Danau Toba yang masih mempertahankan tradisi tenun turun-temurun.
Pertemuan Aplikasi DiTenun dengan Penenun
Selaras dengan pelestarian tenun Toba ini, aplikasi DiTenun hadir untuk mendukung para perajin tenun terus bertumbuh. Sejak 2018, tim DiTenun telah menggelar berbagai pelatihan untuk para perajin di Sumatra Utara. Antara lain, pelatihan pada 8 Oktober 2018 di Siantar yang diikuti 33 penenun tradisional. Selanjutnya, pelatihan di Kabupaten Humbang Hasundutan pada 12 Desember 2018 yang diikuti 17 orang dari beberapa kelompok tenun.
Sementara itu, pelatihan DiTenun di Tobasa pada 3 Desember 2019 diikuti 57 peserta yang bukan saja penenun tradisional tapi juga siswa SMK dan beberapa guru. Dalam pelatihan ini, DiTenun menggandeng SMK 4 Tobasa sebagai mitra. Sebagai upaya memasukkan materi tenun dalam bidang akademis, DiTenun menciptakan modul pembelajaran tenun dan teknologi untuk siswa SMK jurusan tekstil.
Dalam pelatihan-pelatihan ini, penenun diajak mengikuti demonstrasi penciptaan motif tenun digital melalui aplikasi DiTenun. Tim DiTenun juga menjelaskan fitur-fitur automasi yang dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja desain para penenun tradisional. Dengan demikian, diharapkan para perajin akan terbiasa menggunakan teknologi ini dalam produksi mereka.
Lebih lengkap tentang kegiatan pelatihan ini dapat diakses di sini.