Gemuruh angin dan dinginnya malam di Mantar menyambut kembalinya tim DiTenun ke Sumbawa Barat. Setelah pelatihan teknis tenun Mei 2023 lalu, hari ini, 12 Juli 2023, tim DiTenun kembali untuk melanjutkan pelatihan pengembangan sentra tenun Mantar selama dua pekan ke depan. Pada hari pertama dan kedua, tim mengajak pengurus Komunitas Tenun Mantar Berseri mengikuti pelatihan manajemen tata kelola lembaga.
Mengakrabkan Peserta dengan Tata Kelola Lembaga
Pelatihan ini dibuka dengan pemaparan agenda kunjungan dan materi pelatihan dari founder DiTenun, Nancy Margried. Informasi ini diperlukan agar para pengurus dapat mulai belajar menyiapkan administrasi dan logistik pelatihan secara mandiri. Persiapan ini termasuk mencetak materi pelatihan, mempersiapkan kebutuhan seperti alat tulis, tata letak meja peserta, letak layar presentasi, hingga mengakomodasi kebutuhan pembicara.
Tim DiTenun juga mendampingi anggota komunitas untuk memasang proyektor hingga mengatasi kendala dengan printer saat mencetak dokumen. Detail ini dianggap penting, mengingat belum semua anggota Mantar Berseri familiar dengan teknis persiapan pelatihan.
Meski sudah pernah menggunakan proyektor saat kuliah, Sri Devi, Ketua Mantar Berseri mengaku perlu belajar lagi menyiapkannya. Selain itu, pengurus komunitas juga mempersiapkan absensi kelas beasiswa untuk teman-teman mereka, serta mengumpulkan pertanyaan yang akan disampaikan kepada narasumber dalam pelatihan nanti.
Memperkenalkan Perjalanan Panjang Kegiatan Tenun
Meja-meja sudah tertata rapi ketika tim DiTenun tiba di Rumah Tenun pada hari kedua manajemen tata kelola lembaga, 13 Juli 2023. Hasna, salah satu anggota komunitas, dengan sigap memasang proyektor dan laptop. Sebuah langkah yang membanggakan, mengingat baru hari sebelumnya mereka belajar mempersiapkan pelatihan.
Tiga kegiatan utama pada hari kedua ini adalah presentasi road map kegiatan pertenunan, identifikasi kemampuan tiap peserta dan pembuatan daftar pekerjaan, serta pelatihan singkat Microsoft Office. Presentasi dibuka oleh Mirza, fasilitator DiTenun, dengan pemaparan tentang perjalanan panjang kelompok tenun, yang dimulai dari kelompok tenun tradisi hingga menjadi kelompok profesional yang bernilai ekonomi. Anggota Mantar Berseri yang pernah mengikuti pelatihan tenun desa lain, seperti Sri Pati dan Astuti, berbagi pengetahuan tentang komunitas tenun yang berkembang maupun yang sudah tidak aktif.
Gabriela, fasilitator DiTenun lain, kemudian mengajak semua anggota untuk bergantian berbagi cerita tentang harapan mereka akan tenun Mantar. Masing-masing anggota juga menceritakan suka duka yang mereka rasakan setelah sebulan mulai menenun secara mandiri. Bagi sebagian besar peserta, menenun merupakan pengalaman perdana mereka.
Sabariah, salah satu anggota, berkata bahwa ia ingin kain tenun mereka selesai agar waktu yang sudah digunakan tidak terbuang sia-sia. Sementara itu, meski sering mengalami benang putus, Tati, anggota lain, tetap berkomitmen menenun karena merasa bertanggung jawab dan ingin menyelesaikan hal yang sudah dimulai.
Selanjutnya, Tim DiTenun juga memperkenalkan alur produksi dan tahapan membuat produk tenun agar anggota Mantar Berseri mendapat gambaran akan tahapan yang akan mereka jalani setelah menenun.
Diskusi Komitmen Jadwal Menenun dan Pelatihan Microsoft Office
Obrolan semakin hangat ketika tim DiTenun mengajak anggota Mantar Berseri untuk komitmen menenun, disesuaikan dengan kemampuan dan target. Diskusi dimulai dengan mengidentifikasi kemampuan dan pembuatan jadwal pekerjaan. Gabriela dan Hasna mendata siapa saja anggota yang dapat berkomitmen menenun, siapa saja yang dapat menyambung benang, siapa yang menyulam, dan yang menyetel alat. Hasilnya, terbentuk jadwal menenun dengan tiap anggota berkomitmen bergantian menenun tiga hari dalam sepekan.
Selepas makan siang, kegiatan hari itu ditutup dengan inventarisasi alat dan bahan baku yang saat ini dimiliki Mantar Berseri. Pendataan ini dilakukan dengan Microsoft Excel sehingga sekaligus dapat membantu pembelajaran peserta dalam keterampilan komputer. Setelah ini, diharapkan anggota Mantar Berseri dapat lebih mahir menggunakan Microsoft Office.