Sinar matahari masih bersahabat saat tim DiTenun dan Mantar Berseri turun dari Desa Mantar, menumpang renjer, mobil bak terbuka transportasi desa. Selepas empat hari pelatihan, Jumat, 21 Juli 2023 pagi ini kami kembali berangkat ke Seteluk untuk menuju ke SMKN 1 Seteluk dan LPK Yufitra sebagai mitra produksi.
Didampingi fasilitator DiTenun, teman-teman Mantar Berseri membawa tiga desain motif tenun Mantar untuk dicetak menjadi sampel cendera mata. Cendera mata ini berupa 6 kaos dan 6 mug. Pembuatan cinderamata ini merupakan contoh bahwa selain diaplikasikan pada kain, motif tenun juga bisa dijual dengan diaplikasikan pada barang produksi lain.
Setelah itu, kami beranjak ke LPK Yufitra sambil membawa kain-kain untuk diproses menjadi sampel. Yuyu, pemilik Yufitra mengapresiasi hasil tenun ATBM perdana Mantar. Jaswiah, kepala desa Mantar yang juga ikut dalam kunjungan, kemudian menjelaskan makna motif tangga dan bantal pipil khas Mantar.
Satu per satu anggota Mantar Berseri bergantian menjelaskan ke penjahit tentang desain yang sudah mereka buat. Penjelasan ini dilengkapi dengan tech pack atau lembar produksi yang juga sudah mereka rancang di kelas. Setelah ini, sambil terus menenun, mereka menanti hasil sampel dan perhitungan ongkos jahit, sebelum kemudian memesan produk dalam jumlah banyak.
Keberadaan sampel menjadi penting untuk mengetahui kelayakan sebuah produk sebelum diproduksi dalam jumlah banyak. Selain itu, sampel juga diperlukan agar penjahit tahu kerumitan dalam proses produksi tiap barang, sehingga dapat menentukan ongkos jahit yang tepat.
Presentasi kepada Social Impact Amman
Kunjungan ini langsung berlanjut dengan makan siang di salah satu warung binaan Amman. Pada kesempatan ini, Sri Devi, Ketua Mantar Berseri memaparkan presentasi kepada Savytri Ika Dewi Puspitasari dan Lalu Nofa Setiawan Putra, Divisi Social Impact PT Amman. Devi menceritakan rangkaian kegiatan yang telah mereka jalani sejak tanggal 12 hingga 21 Juli 2023 bersama DiTenun dan apa saja yang telah mereka pelajari.
Lalu mengapresiasi aktivitas tenun Mantar yang berproses dari tidak ada menjadi ada. Ia kemudian bertanya pada anggota lain, tentang perjalanan mereka sejak awal pelatihan. Tati yang sejak awal sudah bergabung, mengungkapkan kegembiraannya, “Sejak awal saya diajak mengenal budaya Mantar yang bahkan saya sendiri belum tahu. Sampai sekarang saya sudah bisa mendesain dan menenun.”
Senam Pagi dan Makan Bersama
Pelatihan dan agenda utama telah selesai, tapi masih ada agenda santai dan keakraban. Sabtu, 22 Juli 2023 pagi, tim DiTenun, Mantar Berseri, bersama sekitar 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram yang sedang kuliah kerja nyata (KKN) di Mantar berolahraga bersama. Semuanya melakukan senam kebugaran dan zumba diiringi musik. Setelah itu, demi kelancaran menenun, kami menyempatkan mencuci sisir alat tenun yang sudah berkarat.
Sore hari, Mantar Berseri dan DiTenun kembali turun dengan transportasi desa. Kali ini kami makan bersama sambil membicarakan agenda Mantar Berseri pada pertengahan Agustus yang akan datang. Rencananya, DiTenun akan memfasilitasi kunjungan studi ke beberapa sentra tenun di Lombok.
Hadir juga perwakilan PT Amman yang mengungkapkan keinginan mereka memesan tenun Mantar untuk cinderamata dan bagian dari seragam mereka. Untuk itu, DiTenun juga mengingatkan Mantar Berseri untuk mempersiapkan presentasi dan keterampilan negosiasi. Kedua hal ini akan dilatih kembali pada kunjungan yang akan datang.
Dengan berakhirnya hari ini, berakhir juga trip DiTenun selama bulan Juli, yang akan berlanjut pada bulan Agustus.