DiTenun

Lokakarya Aplikasi DiTenun di Institut Teknologi Del

Artikel/

Lokakarya Aplikasi DiTenun bersama Batikta dan Institut Del   

Sebagai perwujudan Program Kedaireka Matching Fund dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 11 Oktober 2022 lalu DiTenun Nusantara bersama Batikta dan Insitut Teknologi Del menggelar Lokakarya Aplikasi DiTenun. Kegiatan yang bertempat di Balige, Toba, Sumatera Utara ini diikuti 17 peserta yang merupakan penenun Toba dan siswa serta guru pendamping SMKN 3 Balige. 

Membuat Motif Tenun dengan Aplikasi 

Dalam pelatihan ini, dengan menggunakan aplikasi DiTenun, masing-masing peserta diajak membuat setidaknya satu desain tenun yang terinspirasi dari motif tradisional ulos. Peserta dibimbing untuk menggambar kristik sambil melihat ilustrasi burung. 

Motif ini kemudian distilasi menjadi bentuk yang menyerupai burung dalam gambar kristik aplikasi. Stilasi adalah penggambaran bentuk dengan cara menggayakan objek atau benda yang digambar. Gambar ini kemudian akan dikomposisikan dengan motif tenun ulos puca serta komposisi warna yang telah ditentukan. 

Dari desain motif yang dihasilkan dalam pelatihan ini, tim Batikta akan memilih dua desain yang akan diproduksi, lalu diturunkan menjadi enam skema warna. Dalam pelatihan ini, peserta belajar untuk membuat motif ukuran sedang dengan ukuran benang tebal, kemudian men-generate motif menjadi maksimal 12 baris piksel. Motif ini kemudian akan ditenun menjadi ulos oleh penenun pilihan Batikta.

Aplikasi DiTenun sendiri diciptakan untuk membantu para penenun menghasilkan aneka ragam motif tenun nusantara. Dengan aplikasi ini, penenun dapat menciptakan motif baru pada kertas kerja digital dalam bentuk kristik, untuk kemudian diaplikasikan atau ditenun pada kain.

Sinergi Empat Lembaga 

Pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas usaha kecil (UMKM) dan pelajar SMK, khususnya dalam bidang tenun di Balige ini merupakan hasil kerja sama DiTenun dengan Institut Del, Batikta, dan  Kementerian Pendidikan. Institut Teknologi Del adalah sebuah perguruan tinggi swasta di desa Sitoluama, Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. Sementara itu, Batikta adalah sebuah gerai cinderamata khas Toba di Balige yang cukup berperan dalam memajukan ekonomi kreatif di Danau Toba.

Program Kedaireka Matching Fund sendiri merupakan program pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupa dana padanan dari pemerintah terhadap dana dan/atau sumber daya yang telah disediakan oleh pihak mitra. Dengan program ini tercipta kerja sama yang berkelanjutan dan saling menguntungkan dengan perguruan tinggi. Selain itu, sinergi ini mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi dan terakselerasi antara kampus, dunia usaha dunia industri (DUDI), institusi pemerintah, dan masyarakat.