DiTenun

Kelompok Dampingan/

Mantar, Nusa Tenggara Barat

Menghidupkan Kembali Tenun Mantar

Sebelum 1980-an, menenun menjadi aktivitas sehari-hari di tiap rumah tangga di Desa Mantar, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Letak Mantar yang berada di atas bukit serta akses jalan yang terjal membuat mereka harus menenun pakaian dan perlengkapan kain mereka sendiri.

Namun, sejak 1990-an, banyaknya pertukaran barang dan meningkatnya kemampuan untuk membeli pakaian jadi membuat aktivitas menenun di Mantar perlahan berhenti. Satu per satu warga menjual alat tenunnya. Saat ini di Mantar hanya tersisa empat penenun gedogan generasi tua yang masih aktif menenun.

Memperkenalkan Kembali Tenun dan Aplikasi DiTenun

Pada 2022, didukung program CSR PT Amman Mineral, DiTenun memulai revitalisasi aktivitas tenun melalui pendampingan komunitas dan program komersialisasi. Bersama DiTenun, sekitar 11 warga muda Mantar yang tergabung dalam Kelompok Mantar Berseri mulai belajar untuk menciptakan motif tenun khas Mantar. Setelah menggambar secara manual, mereka belajar untuk mengkreasi ulang motif tersebut pada kertas kerja digital pada aplikasi DiTenun.

Sejak Mei 2023, mereka mulai menjalani pelatihan teknis menenun dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) bersama M Maliki, perajin tenun dan pemilik Galeri Sentosa Sasak Tenun dari Pringgasela, Lombok Timur. Setelah kain tenun khas Mantar kembali tercipta, mereka akan berproses dalam program komersialisasi bersama DiTenun.

Lebih lengkap tentang kegiatan pelatihan ini dapat diakses di sini.