Pada hari ketiga pelatihan kreatif DiTenun, teman-teman kelompok Mantar Berseri berkutat dengan pembuatan motif secara manual pada kertas kristik dan secara digital dalam aplikasi DiTenun.
Kelas dibuka dengan tinjauan materi hari sebelumnya. Fasilitator DiTenun, Gabriella dan Mirza memperlihatkan beberapa kain tenun untuk mengajak peserta mengidentifikasi pencerminan aneka motif di dalamnya. Di luar dugaan, ternyata teman-teman Mantar Berseri sudah dapat mencermati bahwa ada motif yang tidak sempurna pada salah satu kain. Dari sisi bisnis, kurang sempurnanya motif ini berkonsekuensi pada kualitas dan harga kain.
Berkreasi dengan Kristik Tenun
Pada kelas hari ini, kami mengajak teman-teman Mantar Berseri untuk memindahkan dua gambar motif yang sudah mereka kerjakan pada hari sebelumnya ke dalam kertas kerja kristik. Kristik adalah gambar teknik yang berfungsi sebagai panduan membuat motif tenun songket, sulam, atau ikat. Sebelum diaplikasikan dalam kain tenun, setiap gambar motif yang terdiri dari titik dan garis perlu dibuat dalam bentuk kristik. Panduan ini diperlukan untuk menghitung benang pada alat tenun.
Teman-teman Mantar Berseri mengisi kotak-kotak pada kertas kristik satu persatu dengan pensil. Setelah itu, gambar dicerminkan ke kotak-kotak di kanan, serta atas dan bawah. Memang perlu waktu lama untuk menyelesaikan pencerminan motif pada kertas kerja, setelah sebelumnya disalin pada kertas transparan.
Dari Kristik Manual ke Digital
Para peserta memang mengaku bahwa aktivitas ini cukup melelahkan karena dikerjakan secara manual. Namun, setelah gambar motif pada kertas kristik manual ini selesai, mereka lega karena dapat menggambar motif tersebut pada aplikasi DiTenun dengan cepat.
“Susah sekali menggambar motif di kertas dengan tangan. Tapi di aplikasi cepat sekali,” kata Astuti, salah satu peserta pelatihan. Menurut fasilitator DiTenun, Gabriella, peserta tetap perlu lebih dulu membuat motif secara manual pada kertas kristik agar mereka memahami konsep dasar kristik. Jika tidak, pasti akan membingungkan jika langsung menggunakan aplikasi.
Meski tidak mudah dan melelahkan, tapi teman-teman Mantar Berseri berhasil menghasilkan 17 motif menarik pada aplikasi DiTenun. Motif-motif ini diberi nama sesuai sumber inspirasi masing-masing seperti kaki ayam, bunga kasunting, jentra tenun, galang pipil. Ada juga yang berhasil membuat motif langsung pada aplikasi.
Secara umum, peserta senang dengan pengalaman dan pengetahuan baru mengerjakan kertas kerja tenun dengan dua cara berbeda, manual dan digital. Mereka tidak sabar menanti hingga motif tersebut diaplikasikan menjadi kain tenun.