October 27, 2020
Selain mengadakan pelatihan untuk para penenun tradisional, DiTenun juga punya misi untuk berjejaring dengan institusi akademis. Pelatihan di Tobasa pada 3 Desember 2019 lalu mewujudkan hal itu. Bertempat di salah satu kelas di kampus IT Del, tim DiTenun mengadakan pelatihan aplikasi DiTenun dengan menggandeng SMK 4 Tobasa sebagai mitra. Jadi, peserta yang hadir tidak hanya berlatar belakang sebagai penenun tradisional, tapi juga siswa SMK dan beberapa guru. Total ada 57 orang yang hadir.
Tak hanya memperkenalkan aplikasi DiTenun kepada peserta, tim juga menjelaskan berbagai kesempatan eksplorasi dan peningkatan kesejahteraan yang bisa diraih dengan memanfaatkan teknologi. Kemajuan zaman dengan segala macam wujudnya harus diakrabi dan dimanfaatkan dengan tetap berpegang pada tradisi.
Selain itu, dalam pelatihan ini sekaligus tim DiTenun mengajukan gagasan kerjasama untuk menciptakan modul pelajaran soal tenun dan teknologi untuk siswa SMK jurusan tekstil. Ini merupakan langkah yang sangat penting agar tradisi tenun masuk ke ranah akademis dan secara struktural dapat dipelajari oleh generasi muda lewat institusi formal, yaitu sekolahan. Modul yang digagas untuk SMK 4 Tobasa ini rencananya berfokus pada tenun batak, baik dari teknik, latar belakang budaya, hingga motif-motif yang ada dan bisa diolah menggunakan DiTenun.