Kelompok tenun Mantar Berseri kembali berkumpul bersama di Rumah Tenun. Agenda hari ini adalah kelas pelatihan membuat proposal penawaran produk atau pitch deck. Sebelum dimulai, kelas dibuka dengan berbagi pengalaman antara satu sama lain tentang kunjungan belajar lalu ke Lombok.
Berbagi Pengalaman Kunjungan Belajar
Masing-masing peserta punya pengalaman unik yang paling berkesan. Bagi Sabariah, salah satu anggota, kunjungan ke Sade adalah yang paling berkesan karena seperti di Mantar, tenun bukan pekerjaan utama warga di sana. Namun, meski bertani adalah pekerjaan utama mereka, tapi produksi tenun dan wisata tetap berjalan beriringan.
Sementara itu, setelah kunjungan belajar, Sri Pati merasa lebih bisa membedakan kain tenun yang benar-benar merupakan hasil kerajinan tangan, dan tenun yang hanya sekadar motif cetak. Mereka juga bisa mengidentifikasi berbagai harga kain tenun sesuai dengan target pasar masing-masing.
Membuat dan Mempresentasikan Proposal Penawaran
Produk yang sudah dibuat perlu ditawarkan kepada calon pembeli-pembeli potensial. Di sinilah proposal penawaran diperlukan untuk mengkurasi dan menampilkan produk-produk ini sehingga lebih mudah dipresentasikan kepada calon pembeli.
Dalam penjelasannya, fasilitator DiTenun, Nancy Margried, menceritakan bahwa pitch deck berperan menunjukkan bentuk dan kegunaan produk, juga dapat sambil diperagakan dan dibicarakan secara langsung. Terdapat beberapa hal yang harus ada dalam presentasi ini, yaitu pengantar, keunikan produk, fitur produk yang menarik, harga, waktu produksi, dan foto katalog produk.
Materi ini kemudian langsung dipraktikkan. Teman-teman Mantar Berseri kemudian dibagi ke dalam dua kelompok dan membuat dua presentasi berbeda, satu untuk hotel/restoran dan satu untuk instansi. Selepas makan siang, mereka belajar mempresentasikan pitch deck ini di hadapan teman-temannya.
Mirza Maulana, fasilitator DiTenun, kemudian memberikan evaluasi dan masukan terhadap presentasi ini. Rangkaian pembuatan dan presentasi pitch deck ini menjadi persiapan presentasi yang sesungguhnya pada Senin depan. Latihan ini dilanjutkan keesokan paginya, dengan dua anggota yang telah ditetapkan untuk mewakili tiap tim.
Harus diakui, presentasi ini menjadi bagian yang paling menegangkan bagi teman-teman Mantar Berseri yang belum terbiasa bicara di depan umum. Namun, setelah berlatih, tampak beberapa anggota yang ternyata cukup dapat diandalkan dan akan terus berkembang dalam public speaking. Sebagai contoh, Sabariah, yang dalam keseharian termasuk pendiam, ternyata bisa menggunakan kata-katanya sendiri dalam mempresentasikan proposal.
Pemotretan Profil dan Produk
Demi mengejar sinar matahari pagi agar tidak begitu terik, pagi-pagi benar, 20 Agustus 2023, pukul 06.30, teman-teman Mantar Berseri sudah berkumpul di rumah ibu kepala desa. Tim DiTenun dan Mantar Berseri melakukan pemotretan foto profil yang akan dimasukkan ke dalam katalog, buku, media sosial, dan website. Pemotretan dilakukan di teras sebuah rumah panggung yang menjadi ciri khas Desa Mantar.
Sorenya, pemotretan dilanjutkan bersama empat anggota: Devy, Nofi, Tati, dan Sabariah. Kali ini, mereka mengenakan produk-produk tenun yang sudah mereka buat sendiri, serta berpose dengan latar ladang Mantar dan pemandangan di Pemantauan. Meski tidak mudah dan cukup melelahkan, tapi ini menjadi pengalaman baru dan portofolio yang baik bagi mereka. Foto-foto ini akan digunakan dalam katalog, presentasi, website, dan buku.