DiTenun

Riset DiTenun/

DiTenun, Aplikasi Pintar yang Memproduksi Motif Ulos

IAICT’2019 (International Conference On Industry 4.0, Artificial Intelligence, and Communications Technology)
Arlinta C. Barus, Teknik Informatika, Institut Teknologi Del, Laguboti Sumatera Utara
Marianna Simanjuntak, Management Rekayasa, Institut Teknologi Del, Laguboti, Sumatera Utara
Verawati Situmorang, Teknik Informatika, Institut Teknologi Del, Laguboti Sumatera Utara

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai budaya dan nilai tradisional. Hal ini direpresentasikan antara lain dalam pakaian tenun tradisional (dikenal di Indonesia sebagai kain tenun) yang tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya adalah ulos, yaitu kain tenun tradisional suku Batak yang terdapat di beberapa daerah pedesaan di sekitar dataran tinggi Toba di Provinsi Sumatera Utara.

Alur kerja untuk menghasilkan suatu barang yang layak jual adalah dengan memproduksi kain tenun dengan motif yang telah diproduksi oleh perangkat pintar. Dalam tulisan ini kami menyajikan ulos sebagai studi kasus dalam pemanfaatan aplikasi DiTenun. Penerapan keberlanjutan industri ulos oleh DiTenun perlu disesuaikan dengan perkembangan era industri 4.0.

Untuk mendukung industri tenun tradisional, sebagai relevansi dengan era industri 4.0, kami mengembangkan DiTenun yang merupakan aplikasi multiplatform yang mampu menghasilkan motif baru tenun tradisional secara cerdas dengan pendekatan machine learning. Kehadiran aplikasi tersebut bertujuan untuk mendukung pertumbuhan industri tenun tradisional, khususnya yang berskala kecil dan menengah.

Aplikasi DiTenun dapat berdampak pada teknologi yang dihasilkan dan pada kehidupan sosial dan budaya para penenun. Studi ini menunjukkan bagaimana DiTenun dirancang untuk mendukung penenun ulos dalam menciptakan motif baru Ulos dan untuk mendukung ekonomi industri kecil dan menengah ulos yang relevan. Dalam pelaksanaannya, pelatihan aplikasi DiTenun bagi para penenun sangat menantang karena sebagian besar sentra anyaman tradisional berada di daerah pedesaan di mana dunia digital jarang diakses.

Selengkapnya dapat diakses di sini.