DiTenun

Riset DiTenun/

Revitalisasi Kerajinan Tradisional: Memperkenalkan Software DiTenun sebagai Teknologi Penghasil Pola bagi Perajin Ulos Tradisional

Ratna Panggabean, Fakultas Seni dan Desain, Institut Teknologi Bandung Frans Pandjaitan, Piksel Indonesia Mariana Simanjuntak, Institut Teknologi Del Muhamad Lukman, Piksel Indonesia

Abstract

Ulos adalah kain tenun tradisional suku Batak di Indonesia. Kain ini terjalin erat dalam kehidupan masyarakat Batak dan memegang peranan penting dalam setiap tonggak sejarah kehidupan mereka. Di zaman modern, ulos lambat laun kehilangan relevansinya karena posisi budaya yang membatasi fungsinya hanya untuk konteks seremonial. Akibatnya, ulos menjadi makin tidak relevan dengan kehidupan modern masyarakat Batak.

Di samping itu, setiap pola ulos dianggap suci, sehingga tidak bisa sembarang dikenakan kapan saja dan oleh sembarang orang. Kondisi ini membatasi berkembangnya potensi ekonomi dan membatasi potensi pendapatan bagi para perajin.

Ulos membutuhkan revitalisasi agar relevan di zaman modern tanpa mengorbankan akar tradisionalnya. Memperkenalkan teknologi ke dalam kerajinan tradisional dapat menghidupkan kembali relevansinya di dunia saat ini, hingga dapat mendorong peningkatan mata pencaharian perajin.

Aplikasi DiTenun memungkinkan para perajin ini untuk mendiversifikasi pola ulos mereka. DiTenun mengumpulkan database pola-pola tradisional untuk diolah menjadi pola-pola baru sambil tetap menjunjung tinggi estetika ulos, tanpa terlepas dari makna tradisional yang terkandung di dalamnya. Dengan cara ini, lebih banyak orang yang dapat mengapresiasi pola-pola baru dan memperluas penggunaan ulos di luar konteks seremonial.

Handook International Conference on Art for Technology, Science, and Humanities dapat diakses di sini.