Tinggal di lingkungan penenun ulos tradisional membuat Mama Jadi akrab dengan gedogan sejak kecil. Dari mengamati, ia akhirnya belajar dan kini jadi salah satu penenun terbaiki. Di rumahnya Desa Hutanagodang, Muara, Kab. Tapanuli Utara, Mama Jadi dikenal sebagai salah satu pembuat motif tenun terbaik. Ia paling suka motif Gorga, yang […]
Fadil
Sri Devy, kelahiran 1998, adalah Ketua Kelompok Mantar Berseri. Sarjana akuntansi dari Universitas Gunung Rinjani, Lombok Timur ini baru kembali ke Mantar pada akhir 2023. Saat bergabung dalam kelompok Mantar Berseri, bungsu dari enam bersaudara ini tengah aktif menjadi anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS). Saat kuliah, ia aktif dalam beberapa […]
Hasna adalah anggota kelompok Mantar Berseri termuda, 20 tahun. Dalam pelatihan kreatif DiTenun, bungsu dari lima bersaudara ini menikmati proses memotret dan menggambar objek, yaitu tahapan sebelum mendesain motif. Saat ini perempuan yang akrab dipanggil Ndot ini tinggal berdua dengan sang ibu
Beralamat di Kabupaten Toba Samosir, Asti Panjaitan adalah salah satu penenun ulos terbaik di Sumatera Utara. Ia telah belajar menenun sejak kelas 5 SD dan menekuninya hingga kini berusia 35 tahun. Bersama 10 penenun lain di Toba Samosir, ia menginisiasi Kelompok Tenun Asti, dan rutin mengerjakan pesanan kain dari klien […]
Saripah sempat menyesal karena pernah begitu saja menjual alat tenunnya pada orang asing. Ia senang dapat kembali menenun setelah mendapat bantuan alat tenun baru dari dinas pariwisata. Penenun gedogan ini sering melatih banyak warga untuk menenun, meski sedikit yang terus melanjutkan kegiatan ini. Hingga kini ia masih terus mengerjakan pesanan […]
Anggi lahir di Lumban Sinabang, Samosir, pada 1998. Penenun gedogan yang mulai belajar menenun sejak usia 14 ini gemar memadukan aneka warna motif. Baginya, tantangan terberat adalah naiknya harga benang tapi di saat yang sama harga kain tenun turun.
Ketika menjelajah di internet dengan memasukkan kata kunci “tips memilih tenun”, saya terkejut mendapati cukup banyak artikel yang menyertakan istilah tenun palsu.
Pelatihan di Siantar diadakan tim DiTenun pada 8 Oktober 2018 lalu. Kabupaten Siantar, seperti juga Humbang Hasundutan dan Tobasa, punya ciri khas motif Ulos yang berbeda dan menarik. Untuk itu, pelatihan di Siantar ini juga sekaligus merangkap agenda riset tenun Ulos dari daerah ini.
Selain mengadakan pelatihan untuk para penenun tradisional, DiTenun juga punya misi untuk berjejaring dengan institusi akademis. Pelatihan di Tobasa pada 3 Desember 2019 lalu mewujudkan hal itu. Bertempat di salah satu kelas di kampus IT Del, tim DiTenun mengadakan pelatihan aplikasi DiTenun dengan menggandeng SMK 4 Tobasa sebagai mitra.